Sabtu, 13 Desember 2014

KETIKA SEORANG JANDA BERBICARA DI HADAPAN TUHAN





Bukan aku menyalahkan takdir..
Bukan pula aku menyesali, tentang kemalangan yang kini aku rasakan,
tetapi engkau tahu, aku hanyalah wanita biasa, wanita yang masih belajar tentang arti hidup, belajar hidup syukur atas ujian yg TUHAN berikan,
entah ujian, entah coba,an hidup yang begitu berat aku rasakan..

Aku hanyalah wanita biasa..
Yang rindu akan keharmonisan, kehangatan rumah tangga, yg dahulu aku rasakan begitu indah,
aku rindu suara, canda dan tawa, yg memenuhi seisi ruang dan relung jiwaku,
dan pelukanmu yg menenangkan batin ku, kecupan hangat yg masih membekas di dahiku,
aku rindu semua itu...
Aku rindu ketika hidung dan bibirku mencium kulit tangan mu seusai sholat, kini tak ada lagi aku temukan,

Aku hanya wanita biasa
yang rindukan seorang imam dalam sholat dan hidupku,
namun apa yg harus aku jawab,
ketika TUHAN mempertanyakan janji sehidup semati yg kita ikrarkan di saat ijab dan kabul dahulu,
kamu harus tahu...
Cintaku bukan simbol dari merpati yg katanya tak pernah ingkar janji
justru merpati yg mudah pergi dan tak kembali ke sangkarnya,

Disini... Aku tunaikan janjiku kepada mu..
Bila semata mata selepas kepergian mu aku merasa bebas dari belenggu rumah tangga yg sudah berpuluh puluh tahun kita jalani,
sungguh mudah bagiku untuk mencari pengganti mu,
lagi lagi bukan karena itu...
Hanya karena aku malu, jawaban apa yg akan ku beri ketika TUHAN mempertanyakan kesetia'an ku kelak,
Terlebih tak ada laki laki lain yg mampu sepertimu,
laki laki yg mengingatkan ku di saat aku khilaf,
lelaki yang mencintai aku bukan karena kelebihan yang aku miliki,

Percayalah... Sampai detik ini aku masih merawat cinta yang kau tinggalkan,
tetap ku sirami dengan do'a yg ku panjatkan
penantian yang begitu panjang, hingga nafas ini tak ada lagi di jiwaku,
tak ada yg aku tuntut darimu kelak,
cukup rasanya engkau menjadi imam ku didunia dan di akhirat nantinya,
inilah cita cita terakhir ku sebagai wanita yg kau tinggalkan,

TUHAN...
bila nanti kau pertanyakan tentang kesetiaan cinta kami,
jangan menjadi satu alasan untuk kami bisa bertemu lagi di syurga yg engkau janjikan bagi wanita wanita yg menjaga cintanya..

TUHAN...
Cukuplah dirimu yang menjadi penenang dan tempatku menyandarkan diri,
wahai pemilik jiwa jiwa yg rapuh,
pimpinlah hati untuk senantiasa menyadari..
Diri ini hanyalah hanyalah seorang yang penuh noda dan dosa, yg racunnya sudah mengalir di sekujur tubuh atas kenista'an dan kenaifan diri..

TUHAN..
berikan aku satu kekasih..
Cukup satu saja TUHAN..
Jangan berikan aku dua atau tiga kekasih..
Aku tak mampu berbagi kekasih,
karena aku tak mau ke lain kekasih.....Aamiin

Dipersembahkan oleh www.herbalwanitaku.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar